ADB: Pertumbuhan 8 persen jadikan RI negara berpendapatan tinggi
Jakarta (ANTARA) – Asian Development Bank (ADB) mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang menjadi target Pemerintahan Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto, diperlukan untuk menjadikan Indonesia negara berpendapatan tinggi.
“Terkait pertumbuhan 8 persen, kami memahami bahwa itu adalah target pertumbuhan yang sedang dipertimbangkan pemerintah. Dan itu juga sejalan dengan upaya untuk menjadi negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045, yang mana kami mendukung cita-cita ini,” kata Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga dalam konferensi pers di Kantor ADB, Jakarta, Kamis.
Jiro menuturkan upaya mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen juga harus sejalan dengan upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hijau dan mengatasi masalah perubahan iklim.
“Kami juga ingin proses pertumbuhan menjadi sesuatu yang tidak akan memberi banyak tekanan pada sisi iklim,” ujarnya.
Menurut dia, investasi hijau menjadi peluang yang baik bagi Indonesia dalam meningkatkan pertumbuhan. Selain itu, pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan peningkatan investasi serta melakukan aksi iklim juga menjadi modal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Pihaknya mendukung Indonesia untuk mencapai target tersebut agar keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Adapun area potensial bagi ADB untuk berinvestasi antara lain di bidang produktivitas dan daya saing, pembangunan sumber daya manusia, pertumbuhan hijau dan mendorong upaya-upaya yang ramah lingkungan.
“Kami juga memantau situasi dengan saksama dan kemudian mencoba untuk siap, bersiap untuk memberikan dukungan jika diperlukan,” ujarnya.
Sebelumnya,Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengungkapkan skenario yang dirancang pemerintah untuk membawa Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen, sebagaimana ditargetkan Presiden Prabowo Subianto.
Target ambisius ini mengacu pada capaian Indonesia pada 1995, ketika pertumbuhan ekonomi pernah mencapai 8,2 persen.
“Bapak Presiden berharap Indonesia bisa tumbuh di angka 8 persen, beberapa negara sudah menargetkan di angka 8 persen, termasuk tetangga kita, Vietnam, dan sekarang mereka bisa mencapai di angka sekitar 7 persen,” kata Airlangga dalam acara Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 di Jakarta, Selasa (10/12).
Untuk mengejar target tersebut, Menko Airlangga menjelaskan bahwa konsumsi, investasi, dan ekspor akan menjadi pilar utama. Pemerintah menargetkan agar sektor konsumsi tetap dijaga pada rentang pertumbuhan 5-6 persen, investasi dibidik tumbuh 10 persen, serta ekspor didorong tumbuh 9 persen.
Selain itu, ada beberapa sektor yang diproyeksikan menjadi motor penggerak pertumbuhan, antara lain manufaktur, terutama melalui hilirisasi industri, jasa dan pariwisata, ekonomi digital, ekonomi hijau, semikonduktor, serta konstruksi/perumahan.
Baca juga: ADB sebut rasio utang RI terhadap PDB relatif rendah
Baca juga: ADB pertahankan proyeksi ekonomi RI tumbuh 5 persen pada 2024
Baca juga: ADB beri pinjaman 500 juta dolar ke RI guna promosi inklusi keuangan
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
Recent Comments