AHY: 45 Daerah Jadi Prioritas Revitalisasi Transmigrasi
Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan 45 daerah telah ditetapkan sebagai prioritas dalam program revitalisasi transmigrasi.
Fokus utama diarahkan pada wilayah Indonesia bagian timur yang masih menghadapi berbagai tantangan pembangunan, terutama di sektor infrastruktur.
“Ada perhatian khusus untuk pembangunan kewilayahan di wilayah Indonesia bagian timur ini karena melihat masih cukup banyak ketertinggalan di sana-sini, terutama di bidang infrastrukturnya,” ujar AHY dalam sesi wawancara di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kamis (12/12).
Ia menyoroti tingginya biaya logistik dan transportasi di wilayah timur Indonesia sebagai salah satu tantangan utama.
“Kita tahu cost of logistics, biaya transportasi dan logistik ke wilayah Indonesia timur ini masih mahal sekali. Nah, ini juga sangat berdampak pada mahalnya biaya pembangunan,” jelasnya.
AHY juga menyinggung laporan mantan Penjabat Gubernur Papua Pegunungan Velix Wanggai yang memberikan gambaran nyata terkait sulitnya pembangunan di wilayah tersebut meskipun telah dialokasikan dana otonomi khusus.
“Velix Wanggai ini contoh, beberapa minggu yang lalu datang ke Kemenko Infrastruktur dan melaporkan kondisi real betapa tidak mudahnya, walaupun anggarannya katanya cukup besar dialokasikan karena ada dana otonomi khusus, tetapi biaya material pembangunan di wilayah Papua Pegunungan misalnya itu masih mahal sekali,” tambah AHY.
Menurutnya, solusi untuk tantangan ini sangat bergantung pada penguatan konektivitas dan transportasi.
“Di sinilah keberpihakan kita harus hadir untuk membangun kawasan Indonesia bagian timur agar saudara-saudara kita itu juga merasakan pertumbuhan ekonomi tadi, jadi tidak tertinggal, karena ketimpangan sosial maupun ekonomi biasanya menciptakan banyak masalah,” tegas AHY.
Ia menekankan pentingnya paradigma baru dalam transmigrasi yang membawa dampak langsung pada pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
“Ini juga menjadi salah satu paradigma yang harus dikembangkan di Kementerian Transmigrasi, bagaimana datang itu membawa sesuatu yang benar-benar berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi masyarakat di sana,” tutupnya.
(lau/sfr)
Recent Comments