Airlangga Sebut BP hingga Exxon Bakal Investasi Ratusan Triliun di RI
Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan perusahaan migas Inggris, BP, bakal berinvestasi sebesar US$7 miliar atau Rp111 triliun (kurs Rp15.934 per dolar AS) di Indonesia.
Perusahaan menyampaikan komitmen itu langsung ke Presiden Prabowo Subianto saat lawatannya ke Inggris beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, perusahaan migas Amerika Serikat, ExxonMobil Corporation juga disebut akan berinvestasi US$15 miliar atau Rp239 triliun di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masuknya investasi perusahaan asing tersebut kata Airlangga tidak terlepas karena kondisi Indonesia dipandang stabil.
“Jadi banyak negara yang saat ini ini bullish dengan Indonesia karena political stability di ASEAN, sebagai negara terbesar di ASEAN dan transisi yang mulus ada di Indonesia,” ujar Airlangga dalam Indonesia Mining Summit 2024 di Hotel Mulia Jakarta, Rabu (3/12).
Airlangga mengatakan pemerintah akan terus mengejar investasi yang ditargetkan mencapai Rp1.900 triliun tahun ini. Realisasi investasi bahkan ditargetkan naik menjadi Rp2.100 triliun tahun depan.
Investasi, sambungnya, sangat penting karena berkontribusi 18 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
“Sehingga tentu kunci dari perekonomian Indonesia adalah konsumsi dalam negeri yang lebih dari 50 persen, dan yang kedua investasi,” imbuhnya.
Kementerian Investasi dan Hilirisasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada kuartal III 2024 mencapai Rp1.261,43 triliun. Angka ini setara 76,45 persen dari target yang dicanangkan pada tahun ini sebesar Rp1.650 triliun.
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan P Roeslani mengatakan investasi di luar Pulau Jawa dan dalam Jawa hampir sama. Investasi di luar Jawa menembus Rp635 triliun atau 50,34 persen, sementara di Jawa Rp625,43 triliun atau 49,66 persen.
“Adapun pembagian dari penanaman modal asing slightly lebih tinggi itu adalah Rp654,4 triliun atau 51,88 persen dan PMDN adalah Rp607,0,3 triliun,” ungkap Rosan.
(fby/sfr)
Recent Comments