Berharta Rp3.190 T, Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Kedua di Dunia
Jakarta, CNN Indonesia —
CEO Meta Mark Zuckerberg menyalip posisi Jeff Bezos sebagai orang terkaya kedua di dunia untuk pertama kalinya.
Berdasarkan Bloomberg Billionaires Index, kekayaan bersih Zuckerberg mencapai US$206,2 miliar atau setara Rp3.190,69 triliun (asumsi kurs Rp15.473 per dolar AS). Kekayaan itu melampaui kekayaan bersih Bezos yakni US$205,1 miliar atau Rp3.174,94 triliun.
Indeks tersebut juga menunjukkan posisi Zuckerberg yang kini hanya berada di bawah CEO Tesla Elon Musk dengan selisih sekitar US$50 miliar.
Dengan kepemilikan 13 persen sahamnya di Meta, kekayaan bersih Zuckerberg telah meningkat sebesar US$78 miliar atau Rp1.207,37 triliun.
Melansir CNBC, saham Meta ditutup pada rekor tertinggi pada Kamis (3/10) di harga US$582,77. Angka itu melonjak sekitar 68 persen dari awal Januari 2024 ketika sahamnya diperdagangkan pada harga US$346,29.
Naiknya Zuckerberg ke posisi kedua dalam indeks itu menggarisbawahi bagaimana kekayaan pribadinya telah tumbuh seiring dengan antusiasme investor atas meningkatnya laba Meta tahun ini.
New York Stock Exchange (NYSE) terus memberikan dukungan kepada Meta sepanjang 2024 karena perusahaan secara konsisten melaporkan laba secara kuartal yang melampaui estimasi para analis.
Pada Juli silam, Meta mengatakan penjualannya pada kuartal II-2024 tumbuh 22 persen menjadi US$39,07 miliar, menjadi kuartal keempat berturut-turut dengan pertumbuhan pendapatan di atas 20 persen.
Meta telah menunjuk investasi kecerdasan buatan (AI)-nya yang besar untuk membantu meningkatkan kinerja platform periklanan online sebagai alasan pertumbuhan penjualannya.
Sistem periklanan online perusahaan mengalami kemunduran besar pada 2021 ketika Apple memperkenalkan pembaruan privasi iOS yang melemahkan kemampuannya untuk melacak pengguna di seluruh web.
Meta pada Februari 2022 mengatakan bahwa perubahan privasi tersebut akan merugikannya sebesar US$10 miliar dalam hal pendapatan.
Sementara pada akhir 2022, Zuckerberg melembagakan rencana pemangkasan biaya besar-besaran yang diperpanjang hingga tahun depan. Hal ini berimbas pada 21 ribu pekerja atau sekitar seperempat dari total pekerja perusahaan Meta kehilangan pekerjaan mereka.
Para investor bereaksi positif terhadap pemangkasan biaya Meta, sementara bisnis periklanan online perusahaan mulai pulih dan didukung oleh kampanye belanja iklan digital besar-besaran yang dilakukan oleh peritel China, Temu dan Shien.
Meskipun Meta terus menghabiskan miliaran dolar untuk teknologi virtual yang diperlukan untuk mendukung konsep futuristik metaverse, para investor telah menjadi lebih toleran terhadap investasi tersebut selama bisnis iklan inti perusahaan tetap sehat.
Pekan lalu, Meta memulai debut kacamata Orion AR-nya, yang mendapatkan ulasan positif dari beberapa orang yang telah menguji prototipe tersebut.
(del/agt)
Recent Comments