BI dan IFSB susun rencana pengembangan keuangan syariah global
Perumusan SPP 2025-2027 perlu didukung dengan landasan strategis yang mempertimbangkan aspek people, process, dan technology dalam pengembangan inovasi industri keuangan syariah global
Jakarta (ANTARA) –
Bank Indonesia (BI) berkolaborasi dengan Islamic Financial Service Board (IFSB) menginisiasi penyusunan rencana pengembangan industri keuangan syariah global, yakni Strategic Performance Plan (SPP) 2025-2027 guna memperkuat pertumbuhan keuangan syariah dunia yang inklusif dan berkelanjutan.
“Perumusan SPP 2025-2027 perlu didukung dengan landasan strategis yang mempertimbangkan aspek people, process, dan technology dalam pengembangan inovasi industri keuangan syariah global,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Senin.
Hal tersebut merupakan hasil pertemuan Perry dengan Secretary General (SG) IFSB Ghiath Shabsigh di sela-sela rangkaian kegiatan IsDB Annual Meeting 2024 di Riyadh, Arab Saudi, Minggu (28/4).
Dengan mencermati aspek itu, Perry menyampaikan agar IFSB dapat menyusun rencana strategis SPP tersebut berdasarkan tiga pilar utama, yakni Pilar I – Standard Formulation, Pilar II – Standard Implementation, serta Pilar III – Organizational Transformation termasuk sumber daya manusia.
Hal itu dinilai dapat meningkatkan peran IFSB, terutama dalam penyediaan standar keuangan syariah bagi negara anggotanya.
Selain meningkatkan peran IFSB, Perry menilai penyeragaman standar di antara negara anggota dapat memperkuat competitive advantage pada sistem keuangan syariah sehingga dapat menarik lebih banyak pelaku untuk masuk di dalamnya.
SG IFSB mengapresiasi dan akan mengadopsi inisiasi tiga pilar tersebut dalam melengkapi rencana pengembangan IFSB yang telah disusun sejak penunjukannya pada 1 April 2024.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
Recent Comments