Bos Bulog Beber Penyebab Harga Beras Masih Tinggi
Jakarta, CNN Indonesia —
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapkan penyebab harga beras masih mahal saat ini lantaran stoknya kurang alias defisit.
Ia mengatakan saat ini produksi beras memang masih tertekan. Pasalnya, masa tanam sebagian petani mundur ke Januari.
“BPS perkirakan Januari-Februari defisit 2,7 juta (ton). Nanti baru ada panen besar di Maret, jadi sekarang sedang terjadi defisit makanya harganya naik,” katanya di Kementerian Koordinator Perekonomian, Senin (29/1).
Ditambah lagi, sambung Bayu, harga pupuk saat ini juga naik karena situasi ketegangan geopolitik global. Selain perang Rusia-Ukraina, rantai pasokan global juga terganggu akibat kelompok militer Houthi Yaman di Laut Merah.
“Itu membuat transportasi muter lewat Afrika Selatan. Tadinya lewat Terusan Suez lebih pendek, sekarang lebih panjang. Itu menambah waktu dan biaya. Itu juga mendorong harga naik,” katanya.
Untuk mengatasi menekan kenaikan harga beras, Bayu mengatakan pihaknya terus menyalurkan beras beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Dengan begitu, masyarakat bisa mempunyai alternatif sehingga bisa mengurangi tekanan kenaikan harga beras.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penyaluran beras SPHP akan ditingkatkan dari 50 ribu-80 ribu ton menjadi 100 ribu ton per bulan.
“Kedua bantuan pangan ini akan menekan demand di masyarakat. Tentu terus kita monitor,” katanya.
(fby/pta)
Recent Comments