Cek Kesehatan Gratis, 4 Penyakit Ini Banyak Diderita Masyarakat
TEMPO.CO, Jakarta — Kementerian Kesehatan mencatat empat masalah utama kesehatan yang dialami sebagian besar masyarakat Indonesia. Data hasil Cek Kesehatan Gratis (CKG) pada 12 Juni 2025 menunjukan, 1 dari 5 peserta mengalami hipertensi.
Data itu juga mencatat bahwa 5,9 dari 8,7 juta peserta yang telah memanfaatkan program CKG merupakan penderita diabetes melitus. Kemudian 1 dari 2 peserta mengalami masalah gigi dan mulut seperti gigi berlubang hingga gusi turun. “Masalah kesehatan gigi ternyata sangat tinggi. Tapi yang lebih penting, hipertensi dan diabetes ini adalah faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melalui keterangan tertulis pada Jumat, 13 Juni 2025.
Selain hipertensi dan diabetes, Menteri Kesehatan menuturkan penderita obesitas juga menjadi salah satu masalah. Dia menyebut, 1 dari 10 orang di Indonesia masuk obesitas sentral dengan prevalensi 50 persen perempuan dan 25 persen laki-laki. Kategori tersebut berdasarkan pengukuran lingkar pinggang lebih dari 90 cm untuk laki-laki dan lebih dari 80 cm untuk perempuan.
Menurut Budi, tiga penyakit mematikan yakni hipertensi, diabates, dan obesitas ini ditemukan di berbagai kalangan. “Penyakit tidak menular ini tidak hanya menyerang kelompok orang lanjut usia (lansia), tetapi juga mulai muncul di kelompok usia muda,” tutur dia.
Program Cek Kesehatan Gratis merupakan bagian inisiatif Kementerian Kesehatan dalam lima tahunan yang ditargetkan menjangkau seluruh penduduk Indonesia secara bertahap. Menteri Budi Gunadi mengapresiasi tiga provinsi dengan jumlah peserta tertinggi, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Menteri Budi menyebutkan, perempuan tercatat lebih aktif mengikuti cek kesehatan dibanding laki-laki. Ia menyinggung fakta bahwa harapan hidup perempuan di Indonesia lebih tinggi dari laki-laki, yang menurutnya bisa jadi akibat dari kesadaran lebih tinggi dalam menjaga kesehatan.
Budi mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan layanan gratis ini guna mendeteksi risiko penyakit secara dini. “Kalau tahu lebih awal, kita bisa memperbaiki gaya hidup atau mulai minum obat. Insya Allah bisa sehat kembali,” kata Budi.
Ia juga mengimbau masyarakat menjalani pola hidup sehat, mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis, asin, serta berlemak. Kemudian aktif bergerak minimal 30 menit per hari, rutin cek tekanan dan gula darah, serta menjaga kesehatan gigi dengan prinsip 4M, yaitu menggosok gigi, membatasi gula, memeriksa gigi secara rutin, dan mengonsumsi buah serta sayur.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan Aji Muhawarman mengatakan program cek kesehatan gratis dilaksanakan di fasilitas kesehatan primer, dengan prioritas di Puskesmas. Klinik akan dilibatkan secara bertahap ke depannya. “Saat ini, Indonesia memiliki 10.200 Puskesmas yang siap melaksanakan cek kesehatan gratis secara serentak. Masyarakat diimbau memilih fasilitas kesehatan terdekat dengan domisilinya agar proses cek kesehatan lebih mudah diakses,” ujar Aji pada Februari lalu seperti dilansir https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/.
Aji menjelaskan, ada tiga cara pendaftaran yang bisa dilakukan masyarakat: Pertama, melalui aplikasi Satu Sehat Mobile. Masyarakat dapat mengetahui jadwal dan lokasi Puskesmas untuk cek kesehatan gratis. Kedua, melalui chatbot WhatsApp di nomor 081110500567. Chatbot ini akan memandu masyarakat dalam proses pendaftaran dengan cara yang mudah dan praktis. Kedua, datang langsung ke Puskesmas terdekat.
Recent Comments