Faisal Basri Sebut Menteri ESDM Banyak Diintervensi
Jakarta, CNN Indonesia —
Ekonom Senior Faisal Basri menyebutkan para menteri yang tidak bergabung dengan partai politik rentan diintervensi. Pasalnya, setiap kebijakan dibuat untuk kebutuhan politik.
Menurutnya, salah satu menteri yang rentan diintervensi adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Sebab, tidak memiliki kepentingan partai politik.
“Kemudian juga beberapa menteri lain tergolong teknokrat juga, misalnya menteri ESDM itu banyak diintervensi itu. Itu menterinya tidak punya daya lagi karena terlalu banyak intervensi kaitannya dalam kebijakan-kebijakan gitu,” ujarnya dalam program Closing Bell CNBC Indonesia yang dikutip pada Kamis (18/1).
Selain itu, para menteri teknokrat ini disebut sudah tak nyaman lagi berada di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lantaran sang kepala negara dinilai sudah melanggar aturan dengan menggunakan kekuasaan demi kepentingan politik.
“Menurut saya standar itu sudah dilewati, sudah melampaui batas. Oleh karena itu ada mulai ketidaknyamanan para menteri itu karena melanggar terus,” jelasnya.
Ia mengungkapkan ada dua menteri yang sudah sangat siap untuk mundur dari Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
“Saya ngobrol kan dengan petinggi-petinggi partai. Nah munculah, katanya yang paling siap itu Ibu Sri Mulyani, Pak Basuki juga dalam kaitannya dalam Gibran ini ya, karena ini sudah beyond akal sehat gitu,” pungkasnya.
Terkait masalah ini, CNNIndonesia sudah menghubungi Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melalui pesan singkat. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari yang bersangkutan.
(ldy/sfr)
Recent Comments