Israel Diprediksi Rugi Rp1.026 T Kalau Terus Nekat Gempur Palestina Cs
Jakarta, CNN Indonesia —
Bank Israel memprediksi Israel kehilangan US$66 miliar atau Rp1.026 triliun (asumsi kurs Rp15.550) jika terus menggempur Palestina.
Bank Israel memperkirakan uang sebanyak itu bakal raib andai perang tak selesai hingga akhir tahun depan. Mereka menyatakan sumber daya fiskal itu tak hanya terkuras imbas biaya militer yang dikeluarkan untuk perang tapi juga habis untuk mengungsikan warga sipil.
Nominal sebesar itu setara dengan 12 persen produk domestik bruto (PDB) Israel. Mantan gubernur Bank Israel Karnit Flug bahkan memprediksi nasib ekonomi negara tersebut tengah dipertaruhkan.
“Jika eskalasi baru-baru ini berubah menjadi perang yang lebih lama dan lebih intens, ini akan berdampak lebih berat pada aktivitas dan pertumbuhan ekonomi (di Israel),” kata Flug, dikutip dari CNN, Jumat (4/10).
Sejumlah ekonom juga khawatir kerusakan di Israel bakal lebih parah dari dampak serangan kepada Palestina. Walau, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich sesumbar perekonomian mereka bisa bangkit setelah perang usai.
Upaya Israel untuk mendanai anggaran negara juga semakin sulit. Mereka sudah tak bisa cuma mengandalkan setoran pajak dari ekosistem bisnis.
Pasalnya, banyak industri di Israel di ujung tanduk. Sebuah kantor analisis bernama Coface BDi bahkan memperkirakan bakal ada 60 ribu perusahaan yang bangkrut pada akhir 2024 ini.
Perusahaan Israel yang akan gulung tikar itu termasuk bisnis dengan skala kecil. Kondisi semakin buruk karena mereka kesulitan mencari investor di tengah serangan yang terus dilancarkan kepada Palestina.
Sektor ekonomi Israel lainnya juga terpukul. Mulai dari pertanian, konstruksi, hingga pariwisata yang seret mendulang pemasukan.
Israel disebut-sebut hanya bisa mengandalkan sektor teknologi. Akan tetapi, pertumbuhan masa depan industri itu juga sangat bergantung dengan stabilitas regional dan kebijakan pemerintah yang bertanggung jawab.
(agt/agt)
Recent Comments