Kemenhub Izinkan 3 Pesawat Boeing 737 Max 9 Lion Air Terbang Lagi
Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengizinkan terbang kembali tiga pesawat Boeing 737 Max 9 milik Lion Air.
Juru bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan izin tersebut diberikan setelah pihaknya melakukan evaluasi armada milik Lion Air tersebut.
Adita menyebut pesawat Boeing 737 Max 9 milik Lion Air bernomor registrasi PK-LRF, PK-LRG, dan PK-LRI itu memiliki perbedaan tipe pintu Mid Exit dengan pesawat milik Alaska Airlines.
“Sudah selesai (evaluasi, sudah dibolehkan lagi terbang karena jenisnya kan berbeda. Sistem pintunya beda dengan yang Alaska (Alaska Airlines). Kami sudah inspeksi, komunikasi dengan Lion dan Boeing, sudah terbang lagi,” kata Adita di Kompleks DPR RI, Kamis (18/1).
Kemenhub sendiri sebelumnya melarang tiga pesawat Boeing 737 Max 9 milik Lion Air terbang sejak 9 Januari 2024 lalu. Hal ini imbas kasus Boeing milik Alaska Airlines di Amerika Serikat (AS).
Saat itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub berkoordinasi dengan Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat Regional Asia Pacific, Boeing serta Lion Air sebagai pengguna Boeing 737-9 Max.
Pesawat Alaska Airlines yang membawa 174 penumpang dan enam awak penerbangan melakukan pendaratan darurat di usai panel jendela pesawat pecah di udara, tak lama setelah lepas landas dari Portland, Negara Bagian Oregon, Amerika Serikat (AS).
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS pun melakukan investigasi atas insiden yang terjadi di pesawat Boeing 737-9 Max maskapai Alaska Airlines tersebut.
Selain itu, Kantor Penerbangan Federal AS (FAA) pada Sabtu (6/1) memutuskan untuk melarang terbang (grounding) pesawat terkait dulu sementara waktu.
Mengutip Reuters, Administrator FAA Mike Whitaker mengatakan badan tersebut memerlukan pemeriksaan segera terhadap pesawat-pesawat terkait sebelum mereka dapat kembali terbang.
Imbasnya, perintah tersebut mempengaruhi setidaknya terhadap 171 pesawat sejenis di seluruh dunia. Petunjuk kelaikan udara darurat akan mewajibkan operator untuk memeriksa pesawat sebelum penerbangan selanjutnya yang tidak memenuhi siklus inspeksi.
Whitaker mengatakan inspeksi yang diperlukan akan memakan waktu sekitar empat hingga delapan jam per pesawat.
Sementara itu, perusahaan penerbangan Boeing menyatakan pihaknya mendukung tindakan inspeksi terhadap pesawat-pesawat jenis tersebut.
(mrh/sfr)
Recent Comments