Kemensos Rancang Program Bedah Kampung Berkolaborasi dengan Baznas
TEMPO.CO, Jakarta — Menteri Sosial Saifullah Yusuf berencana menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dalam mewujudkan program bedah kampung terpadu. Gagasan ini muncul setelah Saifullah melontarkan rencana pengembangan inovasi penyelenggaraan kesejahteraan sosial seusai meneken nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Sosial (Kemensos) dan Baznas di Jakarta.
Pada kesempatan itu, Saifullah menjelaskan, kerja sama yang terjalin bersama Baznas meliputi penyelenggaraan rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, dan pemberdayaan sosial. Semua ranah tersebut ingin diwujudkannya secara terpadu yang dapat menjadi ikon dan inspirasi bagi instansi lain dalam menangani masalah kemiskinan di Indonesia. “Kami ingin wujudkan dalam bentuk bedah kampung. Kami jadikan dalam satu wilayah terpadu,” ujar Saifullah dalam keterangan resminya pada Selasa, 8 Oktober 2024.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menandatangani nota kesepahaman (MoU) antara Kemensos dengan Baznas pada Senin 7 Oktober 2024 di Gedung Aneka Bakti Kementerian Sosial, Jakarta. Penandatanganan nota kesepahaman antara Kemensos dengan Baznas dilakukan Menteri Sosial Saifullah Yusuf dan Ketua Baznas Noor Achmad. Kemensos dan Baznas bersinergi sebagai upaya bersama dalam memobilisasi sumber daya yang dimiliki dan mensinergikan tugas serta tanggung jawab penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Saifullah mengatakan, gagasan dengan Baznas dilandasi banyaknya program Kemensos yang telah dilakukan selama ini. Namun, kata dia, dari keseluruhan program tersebut belum ada yang terpusat dan terintegrasi di satu wilayah terpadu. Dia mencontohkan, program Rumah Sejahtera Terpadu (RST). Selama ini bantuan yang disalurkan terpencar di berbagai wilayah dan itupun tidak terpadu di satu lingkup wilayah.
Dia menuturkan, pembaruan pendekatan pemberian program tersebut kepada masyarakat akan dimaksimalkan melalui kerja sama yang dijalin bersama Baznas nantinya. “Ini salah satunya yang akan saya tawarkan ke Baznas. Mari kita bikin satu kampung di pesisir berisikan berbagai program dari Kemensos dan Baznas,” ujar Saifullah.
Sinergitas program Kemensos-Baznas terhadap suatu wilayah tertentu juga melibatkan berbagai intervensi program lainnya berdasarkan kebutuhan masyarakat. Dia menyebutkan, misalnya, ada sebuah perkampungan nelayan yang didalamnya terdapat masyarakat yang masuk di data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dan termasuk sebagai masyarakat miskin. Program tersebut nantinya akan dilakukan asesmen terpadu. Jika hasil asesmen menunjukkan masyarakat tersebut layak menerima bantuan, maka bantuan secara terpadu seperti program perbaikan rumah, pemberdayaan ekonomi, dukungan fasilitas publik ramah anak dan ramah lansia.
Iklan
Jika di wilayah tersebut terdapat kelompok disabilitas, bantuan sarana prasarana yang aksesibel bagi disabilitas tersebut dapat diberikan. Dengan begitu, kampung tersebut lebih layak dan dapat dijadikan inspirasi dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial di kampung-kampung lainnya. “Kami akan bangun beberapa kampung sebagai percontohan. Kalau bagus kami akan duplikasi di wilayah lainnya,” kata Saifullah.
Dalam beberapa waktu ke depan, Kemensos bersama Baznas sedang merancang inovasi program kesejahteraan sosial yang digagas oleh Menteri Saifullah. Program tersebut akan melibatkan integrasi seluruh program yang dimiliki oleh Kemensos dan Baznas yang dipusatkan pada perkampungan. “Paling lambat dua bulan ke depan sudah bisa dimulai,” ujar dia.
Dalam dua minggu ke depan akan dilakukan tahapan awal program berupa asesmen mengenai kondisi kelompok sasaran. Dilanjutkan dengan perencanaan program dan ditargetkan dalam dua bulan, program tersebut sudah dapat dilaksanakan. “Tim pelaksana program tersebut akan dipimpin oleh Sekjen Kemensos.”
Pilihan Editor:
Recent Comments