Kisah Snoop Dogg, dari gangster jalanan hingga rapper top dunia
Dia dikenal sebagai salah satu rapper paling ikonik dalam sejarah Hip-Hop, dengan karier yang telah berjalan lebih dari tiga dekade, Snoop merupakan sosok penting dan legendaris dalam industri ini.
Namun, sebelum dirinya menjadi rapper terkenal, masa muda Snoop kerap diwarnai oleh keterlibatannya dalam dunia kriminal, terutama dengan koneksi ke kelompok gang jalanan di California Selatan.
Masa kecil dan awal aktivitasnya dalam gang
Snoop Dogg tumbuh besar di lingkungan yang dipenuhi oleh kemiskinan dan kekerasan gang di Long Beach.
Pada masa mudanya, Snoop Dogg menjadi anggota dari Crips tepatnya Rollin’ 20s Crips, salah satu gang paling terkenal dan berbahaya di pesisir barat California.
Keterlibatan ini terjadi di saat ia masih remaja, ketika kekerasan antar gang di wilayah California sedang mencapai puncaknya pada akhir 1980-an dan awal 1990-an.
Lingkungan tempat tinggal Snoop dan banyak remaja lainnya di California Selatan mendorong mereka untuk terlibat dalam dunia gang sebagai bagian dari perjuangan hidup.
Dalam beberapa wawancara, Snoop Dogg pernah bercerita bahwa keterlibatannya dalam Crips lebih karena dirinya tumbuh di sekitarnya, bukan karena keinginan yang kuat untuk terlibat dalam kejahatan.
Pada masa kini, Snoop Dogg juga sempat ditangkap beberapa kali karena kasus narkoba dan kepemilikan senjata api.
Pengaruh gang dalam karier musik
Meskipun terjebak dalam dunia gang, Snoop Dogg memiliki bakat besar dalam musik.
Pada awal 1990-an, kariernya di musik mulai terbentuk ketika dia bertemu dengan Dr. Dre, produser legendaris yang kemudian menjadi salah satu orang paling penting dalam hidupnya. Dr. Dre terkesan dengan gaya rap Snoop Dogg yang santai dan “mengalir”, gayanya ini dianggap unik dibandingkan gaya rapper lain pada masa itu.
Album debutnya yang berjudul “Doggystyle” (1993), meledak di pasaran setelah berhasil masuk dalam Billboard 200 dan terjual sebanyak 800 ribu kopi dalam minggu pertama setelah dirilis oleh Death Row Records.
Momentum gemilang dalam awal kariernya ini membawa Snoop Dogg ke puncak popularitas industri musik Amerika Serikat. Meskipun demikian, dalam banyak lirik lagunya, termasuk hits seperti “Gin and Juice” dan “Murder Was the Case,” Snoop sering menyentuh tema-tema kehidupan jalanan, termasuk pengalamannya dengan dunia gang dan kekerasan.
Lagu-lagu ini mencerminkan realitas yang pernah ia alami, meskipun di satu sisi juga mengundang kontroversi karena dianggap mempromosikan gaya hidup kekerasan dan kultur gang.
Dampak gang pada kehidupannya
Meskipun keterlibatannya dalam gang sempat mempengaruhi citranya sebagai musisi, Snoop Dogg berusaha untuk meninggalkan masa lalunya yang kelam.
Pada tahun-tahun berikutnya, ia mulai mengambil langkah untuk menjauhkan diri dari dunia kriminal dan menggunakan popularitasnya untuk mendukung perubahan sosial. Ia terlibat dalam berbagai proyek yang mendukung pemuda di komunitas rentan, terutama yang terjebak dalam siklus kekerasan dan narkoba.
Pada satu titik dalam hidupnya, Snoop Dogg juga mengumumkan bahwa dia telah meninggalkan Crips dan menyatakan fokusnya untuk menjadi panutan bagi generasi muda.
Namun, meskipun secara publik telah meninggalkan kehidupan gang, pengaruh dari masa lalunya tidak sepenuhnya bisa dihindari. Snoop Dogg mengakui bahwa dunia gang adalah bagian dari identitasnya dan pengalamannya yang membentuk dirinya seperti sekarang.
Snoop juga kerap melontarkan slogan yang identik dengan gang-nya tersebut, yaitu “Crips 4 Life (Crips for life)”, Serta gestur Crips Walk yang ikonik.
Baca juga: Snoop Dogg akan jadi pembawa obor Olimpiade Paris 2024
Baca juga: Snoop Dogg dan Skechers rilis sepatu edisi terbatas ‘Doggystyle’
Baca juga: Robert De Niro, Snoop Dogg, dan Austin Butler makan malam di Malibu
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024
Recent Comments