Luhut Ajak 300 Pemuda Bangun Sistem Pencari Pengemplang Pajak
Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan ajak 300 anak muda untuk terlibat dalam mengumpulkan penerimaan negara. Caranya dengan ikut membangun sistem perpajakan guna mencari pengemplang pajak.
Luhut mengatakan pemerintah memang tengah membangun sistem data yang terintegrasi yang disebut GovTech. Ini adalah sistem yang mengintegrasikan data seluruh kementerian/lembaga baik di pusat maupun daerah.
“Saya sudah ketemu mereka, saya tanya, ‘eh kalian bisa nggak membuat ini semua?’, saya cerita lah. Terus saya bilang ke mereka lagi, ‘eh sekarang ini kan kita mencari siapa yang nggak bayar pajak ini’,” cerita Luhut dalam acara IDN, Rabu (15/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut mengatakan dalam mencari pengemplang pajak, pemerintah akan sangat hati-hati. Tidak semua wajib pajak akan langsung dipungut pajaknya.
“Kita mesti lihat baik-baik, mesti kepala dingin melihat ini, jangan nanti menimbulkan masalah pula. Bisa nggak kita nyari dulu, kita masuk dulu semua ke dalam, jangan terus semua langsung dipajakin dan mereka (anak muda) bilang bisa,” jelasnya.
Luhut menekankan salah satu bagian GovTech adalah Coretax yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan. Di mana, ada potensi penambahan penerimaan hingga Rp1.500 triliun dari implementasi sistem pajak baru ini.
“Nah oleh itu World Bank bilang, eh kalau kalian bisa kolek pajak di bawah ini dengan benar, kalian akan bisa mendapatkan 6,4 persen dari GDP kalian. Itu equivalent kepada kira-kira Rp1.500 triliun,” pungkasnya.
(ldy/agt)
Recent Comments