Meksiko: Tarif Impor Trump Bikin 400 Ribu Pekerja AS Terancam PHK
Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Ekonomi Meksiko Marcelo Ebrard mewanti-wanti wacana pengenaan tarif impor 25 persen terhadap negaranya yang dicanangkan Presiden AS Terpilih Donald Trump hanya akan berbuah masalah.
Ebrard memperingatkan biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan AS akibat tarif impor terhadap Meksiko akan sangat besar, yang pada akhirnya ratusan ribu pekerja di AS terancam kehilangan mata pencahariannya.
“Sekitar 400 ribu pekerjaan akan hilang di AS,” ujar Ebrard merujuk studi yang didasarkan pada data dari produsen mobil AS yang memproduksi di Meksiko, Rabu (27/11), melansir CNA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan kebijakan tarif impor Trump ini juga akan memukul konsumen AS dengan keras.
Ebrard mencontohkan bagaimana harga truk pickup, yang sebagian besar diproduksi di Meksiko, akan melonjak US$3.000 atau Rp47,6 juta (asumsi kurs Rp15.871 per dolar AS) dengan berlakunya tarif impor tersebut.
“Dampak dari langkah ini terutama akan dirasakan oleh konsumen di AS, itulah mengapa kami mengatakan bahwa ini akan menjadi sebuah pukulan telak,” ujarnya dalam konferensi bersama Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum.
Meksiko dan China sangat gencar menentang ancaman perang dagang Trump sejak hari pertama masa pemerintahan keduanya, yang dimulai pada 20 Januari 2025 mendatang.
Sheinbaum menyatakan ancaman tersebut “tidak dapat diterima”.
Dirinya bersurat kepada Trump untuk mengusulkan pertemuan guna membahas terkait kebijakan ini.
Sebelumnya, Trump menabuh genderang perang dagang dengan tiga mitra dagang utama AS, Meksiko, Kanada, dan China, jika ketiga negara gagal menghentikan migrasi ilegal dan penyelundupan narkoba ke AS.
Ia mengatakan akan mengenakan tarif 25 persen untuk impor dari Meksiko dan Kanada dan tambahan 10 persen untuk barang-barang dari China.
Selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, Trump meluncurkan permusuhan perdagangan besar-besaran dengan Beijing, memberlakukan tarif yang signifikan terhadap ratusan miliar dolar barang-barang China.
China merespons dengan tarif pembalasan atas produk-produk AS, terutama yang berdampak pada petani di Negeri Paman Sam.
AS, Meksiko, dan Kanada terikat dalam perjanjian perdagangan bebas bea atau kerap disebut USMCA yang telah berusia 30 tahun.
Perjanjian itu dinegosiasikan ulang di bawah pemerintahan Trump usai ia mengeluhkan bahwa bisnis AS, terutama produsen mobil, mengalami kerugian.
(del/sfr)
Recent Comments