Mencermati Janji Kampanye Donald Trump: Beleid Aborsi Hingga Solusi Konflik Timur Tengah
TEMPO.CO, Jakarta – Donald Trump akan kembali menjabat di Gedung Putih mulai Januari 2025 setelah memenangkan Pilpres AS. Selama kampanye, Trump menyoroti isu-isu seperti imigrasi, ekonomi, dan perang di Ukraina. Partai Republik juga menguasai Senat, yang akan mendukung agenda politik Trump di Kongres.
Dalam pidato kemenangannya, Donald Trump berjanji untuk menjalankan pemerintahannya dengan menepati janji-janji politiknya, meski dalam beberapa isu ia belum menjelaskan langkah konkretnya. Berikut ini beberapa janji utama yang diutarakan Trump
Deportasi Massal Migran
Trump berkomitmen untuk mendeportasi migran yang tidak memiliki dokumen dan melanjutkan pembangunan tembok perbatasan Meksiko yang telah dimulainya pada masa jabatan 2017-2021. Rekor jumlah migran di perbatasan AS meningkat pada akhir pemerintahan Joe Biden sebelum turun pada 2024. Namun, rencana deportasi ini kemungkinan menghadapi tantangan hukum dan biaya besar, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Kelompok imigran yang kemungkinan besar disebut akan diincar pertama kali untuk dideportasi adalah mereka yang dianggap berbahaya, seperti warga China yang usianya sudah memenuhi syarat menjadi anggota militer yang tinggal secara ilegal di AS. Kelompok lain yang juga akan diincar paling pertama adalah terpidana dan individu yang telah menerima peringatan terakhir sebelum deportasi.
Pemotongan Pajak dan Tarif Impor
Ekonomi menjadi prioritas utama bagi pemilih Trump. Ia berjanji untuk mengakhiri inflasi yang melonjak selama pemerintahan Biden, meskipun pengaruh langsung presiden terhadap harga terbatas. Trump juga merencanakan pemotongan pajak besar-besaran, termasuk penghapusan pajak atas jaminan sosial dan pemangkasan pajak perusahaan. Dia juga mengusulkan tarif impor minimum 10% untuk barang asing dan tarif tambahan 60% bagi produk dari Tiongkok, meski ini dapat berdampak pada kenaikan harga bagi konsumen.
Mengakhiri Konflik di Ukraina dan Timur Tengah
Trump mengkritik besarnya dana yang dihabiskan AS untuk mendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia, dan ia berjanji untuk mengakhiri konflik ini dalam 24 jam melalui negosiasi. Trump juga ingin AS menjauh dari konflik luar negeri lainnya. Dalam perang Gaza, ia mendukung Israel namun juga mendesak penyelesaian konflik. Dia berjanji untuk mengakhiri konflik di Libanon.
Aborsi
Berbeda dengan beberapa pendukungnya, Trump menyatakan tidak akan menandatangani larangan aborsi nasional. Ia menegaskan bahwa kebijakan aborsi harus menjadi keputusan masing-masing negara bagian.
Kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) telah membangkitkan minat di kalangan warga Amerika Serikat untuk melakukan gerakan dari feminis yang disebut 4B. Gerakan ini mendesak perempuan untuk tidak berkencan, menikah, tidur dengan, atau memiliki anak dengan laki-laki. Prinsip 4B telah banyak diunggah di Instagram, TikTok, dan X yang menampilkan perempuan di AS menyerukan agar gerakan ini dimulai di negaranya.
Regulasi Iklim
Trump berjanji akan kembali memangkas regulasi lingkungan untuk mendukung industri mobil AS dan menentang peralihan ke kendaraan listrik. Dia ingin meningkatkan produksi bahan bakar fosil dan membuka area seperti Arktik untuk pengeboran minyak demi menurunkan biaya energi.
Pengampunan Pelaku Kerusuhan Capitol
Donald Trump berjanji akan memberikan pengampunan bagi beberapa pelaku kerusuhan Capitol pada 6 Januari 2021, dengan alasan banyak dari mereka dijatuhi hukuman secara tidak adil.
MICHELLE GABRIELA | ANTARA | RACHEL FARAHDIBA REGAR
Pilihan editor: Sepak Terjang JD Vance, Wapres Terpilih AS yang Sukses Sebagai Tandem Donald Trump
Recent Comments