Pariwisata Kabupaten Simalungun Terangkat Berkat Pon XXI di Kawasan Danau Toba Parapat
INFO NASIONAL – Pekan Olahraga (PON) XXI 2024 Aceh-Sumut membawa keberkahan bagi masyarakat maupun Pemerintah Kabupaten Simalungun. Hal itu karena salah satu cabang olahraga (cabor) renang perairan terbuka berlangsung di Danau Toba Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Danau Toba yang terbentuk akibat letusan gunung api purba supervolcano yang terjadi 74 ribu tahun lalu itu kini menjadi Destinasi Super Prioritas (DSP) wisata Tanah Air. Membentang sejauh 100 kilometer persegi, dengan lebar 30 kilometer dan kedalaman hingga lebih dari 500 meter. Sementara ketinggiannya berkisar 905 meter dari permukaan laut, yang membuat udara di kawasan ini cukup sejuk.
Saking luasnya Danau Toba, banyak yang menyebut tepian danau dengan sebutan pantai. Saat ini terdapat tujuh kabupaten yang masing-masing memiliki perairan (pantai) Danau Toba, yaitu: Toba Samosir, Samosir, Simalungun, Karo, Dairi, Humbang Hasundutan, dan Tapanuli Utara.
Samosir sendiri merupakan sebuah pulau yang memiliki luas kawasan 630 kilometer persegi. Di dunia, Pulau Samosir menjadi pulau terbesar ke-5 di dunia dengan klasifikasi pulau yang ada di tengah danau. Dengan segenap keunggulan potensi geografis yang menawan itulah yang dapat menjadi besar pariwisata di Kabupaten Simalungun, terutama perairan Danau Toba Parapat.
Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sumatera Kus Endro, mengatakan kepercayaan yang diberikan kepada Pemkab Simalungun merupakan momen tepat untuk mengenalkan pariwisata di sekitar Danau Toba Parapat.
Iklan
“Dipercaya menjadi tuan rumah acara nasional bukan hal mudah. Masyarakat Parapat dan pemerintah daerah setempat dapat menangkap momen itu sebagai bagian dari promosi pariwisata di Parapat,” kata Endro.
Menurut Endro, dengan adanya PON XXI ini, khususnya cabor renang perairan terbuka di Danau Toba Parapat, secara tak langsung para atlet ikut membantu mempromosikan Danau Toba yang airnya masih layak untuk media olahraga air.
Endro juga menjelaskan bahwa cabor renang itu setidaknya mampu memicu semangat warga sekitar terutama anak-anak usia dasar untuk lebih mengenal olahraga renang. Apalagi di kawasan itu, anak-anak sering melakukan marsiling (menyelam mengambil uang koin yang dilempar tamu dari kapal) hingga berani berenang hingga ke tengah danau.
“Saya rasa itu dapat menjadi cikal bakal atlet kalau dibina, Nyali mereka sudah ada, tinggal bagaimana mengasah dan membina agar bisa profesional dan mendapat dukungan keluarga dan pemerintah,” ucap Endro. Dengan demikian, diharapkan dengan adanya PON XXI di Sumatera Utara, ini mampu mengangkat pesona pariwisata Danau Toba Parapat sebagai salah satu aset wisata dunia yang berada di Kabupaten Simalungun. (*)
Recent Comments