Pemerintah dan Swasta Peduli Pemberdayaan Perempuan di Desa
INFO NASIONAL – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Kemenko PMK melakukan kajian mengenai program pemberdayaan perempuan di desa. Dari data yang didapat, saat ini telah banyak program pemberdayaan perempuan di desa yang dilakukan pemerintah maupun NGO. Salah satunya adalah Desa Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak (DRPPA).
Program DRPPA ini bertujuan untuk mengurangi kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan desa. Program ini juga fokus pada pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kewirausahaan dan pencegahan pekerja anak serta perkawinan dini. Perempuan perintis DRPPA yang notabene adalah para istri kepala desa menjadi ujung tombak implementasi DRPPA.
Sektor swasta, khususnya NGO, juga berperan penting dalam pemberdayaan perempuan. Salah satu contohnya adalah Program Desa Peduli Migran (Desbumi) yang digagas oleh Migrant Care. Program ini memberikan pelatihan dan pendampingan kepada purna migran perempuan agar dapat mengembangkan keterampilan baru, seperti pembuatan makanan dan kerajinan, untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Program Desbumi, yang dilaksanakan di Banyuwangi, telah berhasil mengembangkan kelompok usaha di desa dan memberi perempuan keterampilan untuk mandiri secara ekonomi. Sejak 2017, program ini juga telah direplikasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan, memberikan pelatihan di desa-desa lain. Ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, NGO, dan masyarakat dalam pemberdayaan perempuan.
Asisten Deputi Pemberdayaan Kawasan dan Mobilitas Spasial, Monalisa Herawati Rumayar mengatakan, kolaborasi terkait program pemberdayaan perempuan antara pemerintah kabupaten, pemerintah desa, dan CSO telah berjalan baik. Ia menjelaskan, pemberdayaan perempuan di pedesaan menjadi bagian penting untuk membangun manusia Indonesia yang inklusif.
“Pemberdayaan perempuan dalam rangka pembangunan desa menjadi bagian penting dalam membangun manusia Indonesia inklusif,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Sasaran penerima program pemberdayaan adalah perempuan kepala keluarga, perempuan pelaku UMKM, perempuan penyintas kekerasan, perempuan purna migran, dan keluarga/individu lain selain perempuan. (*)
Recent Comments