Pengamat Anggap Rencana Mundurnya Mahfud Md Pukulan Telak untuk Jokowi
TEMPO.CO, Jakarta – Dosen ilmu politik dan internasional studies Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengatakan rencana mundurnya Mahfud Md dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan adalah pukulan telak ke pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut Khorul, ini sekaligus membuka peluang konsolidasi elektoral menjelang Pilpres 2024.
“Rencana mundurnya Mahfud ini merupakan bentuk mosi tak percaya terhadap independensi, netralitas, termasuk kredibilitas pemerintahan,” kata Khoirul dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 24 Januari 2024.
Ia menilai, sikap Mahfud Md mundur dari jabatan Menkopolhukam adalah bentuk mosi tak percaya kepada pemerintahan Jokowi yang semakin terang benderang mendukung Capres-Cawapres nomor urut dua Prabowo-Gibran. Hal itu bisa dilihat, katanya, dari basis argumen selama dua kali debat cawapres.
“Ia secara kritis menyerang pilihan-pilihan kebijakan dan komitmen kerakyatan pemerintahan Jokowi. Sikap kritis Mahfud itu merepresentasikan sikap PDIP yang saat ini juga semakin keras kepada Jokowi,” katanya.
Koairul mengatakan, jika Mahfud memilih mundur, maka akan punya ruang dan narasi untuk mengonsolidasikan basis kekuatan dan dukungan baru di tiga minggu tersisa jelang Pilpres 14 Februari 2024.
“Jika Mahfud masih berada di posisi pemerintahan saat ini, ia akan terkungkung oleh tanggung jawab jabatan dan terbatasi oleh protokoler,” katanya.
Sementara itu, kata dia, jika benar-benar ingin tampil kompetitif untuk menahan laju Prabowo-Gibran yang menargetkan kemenangan satu putaran, maka Ganjar-Mahfud membutuhkan percepatan konsolidasi elektoral dari segmen undecided dan swing voters pada tiga minggu jelang Pemilu.
“Salah satu caranya, Mahfud memang sebaiknya membebaskan diri dari tanggung jawab lain dan harus benar-benar fokus pada Pilpres, supaya tak menyesal nantinya,” ujarnya.
Iklan
Menurut Khoirul, Jokowi juga tak keberatan jika Mahfud mundur dari jabatan Kabinet Jokowi itu. Khoirul melihat dari respons Presiden Jokowi yang menyatakan menghormati keputusan Mahfud untuk mundur dari jabatan.
“Itu merupakan tanda lampu hijau. Bahkan mungkin keputusan itu yang ia tunggu-tunggu pasca mencermati sikap, posisi, dan basis argumen Mahfud dalam debat cawapres yang lebih mewakili karakter kuat oposisi ketimbang menjadi bagian dari pemerintahan itu sendiri,” ujarnya.
Sebelumnya, Mahfud menyatakan siap mundur dari Kabinet Presiden Jokowi. Pernyataan Mahfud menyusul permintaan pasangan calon presidennya, Ganjar Pranowo.
Mahfud berjanji pada waktunya ia akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju. “Bahwa pada saatnya yang tepat, pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik,” kata dia dalam acara Tabrak Prof di Semarang, Jawa Tengah pada Selasa malam, 23 Januari 2024.
Mahfud telah menyampaikan isyarat akan mundur saat debat cawapres pada Ahad, 21 Januari 2024. Saat itu Mahfud menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang telah mengangkatnya sebagai menteri.
Pilihan Editor: Alasan Ganjar Minta Mahfud Md Mundur dari Kabinet, Singgung Akun Kemhan Bertagar Prabowo-Gibran 2024
Recent Comments