Pramono Tanggapi soal Dinilai Kurang Blusukan ke Masyarakat
TEMPO.CO, Jakarta – Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang menyebut mantan Sekretaris Jenderal PDIP itu dinilai kurang turun ke masyarakat atau blusukan. Menurut Pramono, tidak semua orang melihat kerjanya saat turun ke lapangan.
Pramono mengatakan tidak masalah jika dia dinilai kurang blusukan oleh responden Litbang Kompas. “Enggak apa-apa, karena masyarakat tidak semuanya bisa lihat,” kata Pramono saat meninjau GOR Cendrawasih di Kalideres, Jakarta Barat pada Senin, 23 Juni 2025.
Pramono mengklaim masyarakat tidak bisa selalu mengetahui kunjungan yang dia lakukan ke lapangan. Contohnya, kata dia, seperti hari ini saat dia mengunjungi tiga tempat secara langsung. Selain ke GOR Cendrawasih, Pramono juga mendatangi RSUD Kalideres dan Hutan Kota Srengseng di Jakarta Barat pada hari ini.
Selain itu, Pramono menyebut dia juga memiliki agenda-agenda lain yang tidak terekspos media. “Pasti ada juga kegiatan tertutup yang saya lakukan,” kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
Ia juga kerap mendapat saran untuk menyebarluaskan setiap kegiatan yang dia lakukan. Saran itu, kata Pramono, agar dia membuat lebih banyak konten di media sosial saat blusukan. Pramono ogah menerima usul tersebut. “Itu saya enggak,” kata Pramono.
Pramono mengklaim dia lebih memilih bekerja daripada membuat konten. “Saya lebih senang teknokrasi, saya bukan orang yang kemudian terlalu banyak tampil di sosial media,” ucap politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
Dia mengklaim pernah beberapa kali melarang kegiatannya disebarkan di media sosial. “Saya lebih senang kerja riil,” ujar Pramono.
Adapun survei Litbang Kompas mengajukan pertanyaan mengenai kepuasan responden dengan kinerja Pramono Anung sebagai gubernur. Sebanyak 57 menjawab puas dan 7,5 persen lainnya menyatakan sangat puas. Namun, terdapat 27,8 persen responden menyatakan tidak puas dan 2,3 persen orang menyebut sangat tidak puas dengan kinerja mantan sekretaris kabinet era mantan presiden Joko Widodo itu.
Litbang Kompas juga menanyakan kekurangan Pramono kepada responden. Jawaban yang muncul paling banyak dengan 12,2 persen adalah bahwa Pramono kurang turun ke masyarakat atau blusukan. Sementara 7,1 persen lainnya menilai Pramono belum terlihat kinerjanya.
Survei itu dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 10-14 Juni 2025 di wilayah Jakarta. Survei tersebut melibatkan 400 reponden yang dipilih ecara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat. Survei tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error +/- 4,9 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Recent Comments