Profil Lisa Lopes "Left Eye", ikon musik yang mengubah wajah R&B
Lahir pada 27 Mei 1971 di Philadelphia, Pennsylvania, Lopes menunjukkan bakatnya di dunia musik sejak usia muda, yang mengarahkannya untuk bergabung dengan TLC pada awal 1990-an.
Di era itu TLC berhasil menarik perhatian penggemar musik. Masa kejayaan mereka ditandai dengan berbagai pencapaian, mulai dari dominasi tangga lagu hingga meraih sejumlah penghargaan.
Lopes menggawangi TLC bersama Tionne “T-Boz” Watkins dan Rozonda “Chilli” Thomas. Ketiganya mengusung musik kombinasi R&B, pop, hip hop, soul, dan funk.
Lalu, bagaimana perjalanan karier Lisa Lopes “Left Eye” dan kesuksesannya bersama TLC? Ingin tahu lebih banyak tentang profil serta karier Lopes di industri musik? Berikut ulasannya.
Profil dan perjalanan karier Lisa Lopes
Lopes merupakan putri dari seorang sersan staf angkatan darat Amerika Serikat dan seorang penjahit. Kehidupan awal Lopes diwarnai dengan ketidakstabilan dan ketidakharmonisan. Keluarganya sering berpindah tempat, orang tuanya mengalami pernikahan dan perceraian dua kali, membuat Lopes kerap harus merawat adik-adiknya.
Pada 1990, Lopes pindah ke Atlanta untuk mengejar karier di industri musik. Tak lama setelah itu, ia bergabung dengan grup musik bernama 2nd Nature bersama T-Boz dan Crystal Jones. Grup itu berubah nama menjadi TLC yang merupakan singkatan dari huruf pertama nama depan setiap anggotanya, yakni Tionne, Lisa, dan Crystal.
Namun, Crystal kemudian keluar digantikan Rozonda Thomas. Demi menjaga nama grup TLC tetap relevan sebagai singkatan nama anggotanya, maka Thomas mendapatkan nama julukan “Chilli” yang merupakan hasil usulan Lopes.
Debut singel mereka, “Ain’t 2 Proud 2 Beg,” sukses besar dan mengangkat popularitas TLC. Pada 1994, TLC merilis CrazySexyCool, yang melahirkan hits seperti “Creep,” “Red Light Special,” dan “Waterfalls.” Diikuti oleh album FanMail pada 1999 dengan lagu ikonik “No Scrubs,” grup ini semakin meroket.
Baca juga: Profil rapper P Diddy alias Sean Combs
Baca juga: Justin Bieber terhubung dengan Sean Diddy Combs
Dikenal sebagai pribadi yang berani dan bersikap tegas, Lopes menghadirkan citra wanita tangguh dalam TLC, yang berkontribusi pada kesuksesan trio ini di puncak tangga lagu pop.
Lopes mulai menunjukkan ketidakpuasannya terhadap perannya di grup, menyatakan bahwa kontribusinya hanya sebatas rap delapan bar dan beberapa lagu bahkan tidak menampilkan suaranya.
Setelah terjadi perselisihan, Lopes menantang Tionne dan Rozonda untuk masing-masing membuat album solo dalam sebuah “set 3 CD” sehingga para penggemar bisa menentukan siapa yang terbaik di antara mereka. Kemudan, Lopes mulai mengejar karier solonya sendiri, tampil dalam lagu-lagu Mel C dan NSYNC.
Julukan “Left Eye” bagi Lopes diceritakan berasal dari seorang teman lelakinya yang menyebut bahwa kiri Lopes sedikit lebih menarik dari mata kanannya. Menurut Entertainment Weekly, Lopes sering dipuji karena mata kirinya yang dianggap lebih khas.
Sayangnya, perjalanan hidup Lopes terhenti secara tragis pada 25 April 2002, ketika dia meninggal dunia dalam kecelakaan mobil di Honduras. Polisi mengungkapkan bahwa Lopes mengemudi dengan kecepatan sekitar 85 mph. Ia terlempar dari kendaraan dan meninggal di tempat akibat cedera kepala dan dada.
Juru bicara menyatakan terdapat tujuh penumpang dalam kendaraan, termasuk tiga anggota grup R&B Egypt yang dikelola Lopes, serta saudara perempuan dan laki-lakinya, dan dua produser video. Semua penumpang selamat namun mengalami patah tulang dan cedera lainnya, sehingga dirawat di rumah sakit terdekat.
Meskipun kepergiannya meninggalkan kesedihan yang mendalam, warisan musiknya terus hidup dan mempengaruhi generasi baru musisi. Lopes dikenang sebagai simbol kekuatan, keberanian, dan kreativitas dalam dunia musik. Kontribusinya terhadap R&B dan hip-hop tetap abadi, dan pengaruhnya terus terasa di kalangan penggemar dan musisi di seluruh dunia.
Baca juga: Profil Aaliyah, penyanyi RnB yang mati muda dan dikaitkan dengan Diddy
Baca juga: Profil Margot Robbie, anak petani yang sukses menjadi Barbie
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024
Recent Comments