PSN PIK 2 Jadi Kawasan Terintegrasi untuk Investasi Berkelanjutan
INFO NASIONAL – Kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 terus mencuri perhatian sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mengedepankan pembangunan berkelanjutan. Tropical Coastland, bagian dari PSN di PIK 2, dirancang menjadi destinasi wisata hijau seluas 1.836 hektare yang mengutamakan kelestarian lingkungan dan daya tarik pariwisata.
Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS), Anthony Leong, menyebut kawasan ini sebagai peluang strategis yang mampu memberikan dampak positif besar jika didukung sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha. “Meskipun hanya sebagian kawasan PIK 2 masuk dalam PSN, integrasi antarwilayah memberikan nilai tambah untuk pengembangan ekonomi berkelanjutan,” ujarnya, Selasa, 10 Desember 2024.
Sejak 2021 hingga 2024, proyek ini telah menyerap lebih dari 163.000 tenaga kerja lokal, menciptakan lapangan pekerjaan di sektor konstruksi, vendor, hingga area komersial. Selain itu, Agung Sedayu Group sebagai pengembang berkomitmen memperbaiki kawasan kritis akibat abrasi laut dengan menambah ruang hijau, membangun fasilitas olahraga, dan tempat ibadah.
“Kami meliihat niat baik Agung Sedayu Group, untuk berkolaborasi dan bantu membangun kawasan ini meskipun kawasannya masuk dalam kategori kritis. Dimana wilayah yang memiliki luas mencapai 1.800 hektar ini hanya terdapat 91 hektare lahan hijau. Hal tersebut terjadi karena abrasi air laut,” ujar Anthony.
PIK 2 diproyeksikan menjadi ikon wisata unggulan di Tangerang. Dengan infrastruktur modern, kawasan komersial, dan fasilitas publik lengkap, kawasan ini menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara. “Keberadaan PIK 2 dapat mendongkrak daya saing investasi dan sektor pariwisata Banten,” kata Anthony, yang juga Wakil Sekjen BPP HIPMI.
Kombinasi pembangunan ramah lingkungan dan potensi pariwisata diyakini mendorong pertumbuhan ekonomi regional. Kawasan ini juga membuka peluang baru bagi UMKM di bidang pariwisata, kuliner, dan ekonomi kreatif. “Dengan jumlah wisatawan yang diproyeksikan mencapai 10 juta, ekosistem bisnis UMKM akan tumbuh signifikan,” imbuhnya.
Dalam pengembangannya, penyesuaian tata ruang menjadi prioritas. Menteri ATR/BPN Nusron Wahid memastikan kesesuaian kawasan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Anthony menegaskan pentingnya transparansi regulasi untuk mendukung keberlanjutan proyek ini.
“Pemerintah dan pengembang harus saling mendukung melalui panduan jelas dan komitmen terhadap aturan. PIK 2 bisa menjadi contoh pembangunan terencana yang ramah lingkungan dan mendukung pertumbuhan pariwisata,” ujarnya.
Anthony juga mengapresiasi langkah pemerintah yang mengkaji ulang PSN di PIK 2 sebagai upaya menciptakan pembangunan berkelanjutan yang berbasis hukum. “PIK 2 adalah representasi masa depan pembangunan terintegrasi, yang menggabungkan sektor bisnis, hunian, dan kesehatan dalam satu kawasan,” tutupnya.(*)
Recent Comments