Rupiah melemah dipengaruhi data PCE yang tumbuh sesuai ekspektasi
PCE inti pada bulan Mei naik sebesar 2,7 persen YoY (year on year), lebih tinggi dibanding estimasi dan data bulan April
Jakarta (ANTARA) – Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi data Personal Consumption Expenditures (PCE) inti Amerika Serikat (AS) yang tumbuh sesuai ekspektasi pasar sebesar 2,7 persen.
“PCE inti pada bulan Mei naik sebesar 2,7 persen YoY (year on year), lebih tinggi dibanding estimasi dan data bulan April,” kata Ibrahim Assuabi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Mengutip Xinhua, indeks harga PCE inti pada Mei 2025 juga mengalami kenaikan 0,2 persen month to month (MtM), lebih tinggi dari kenaikan sebelumnya yang sebesar 0,1 persen pada bulan April.
Adapun indeks PCE untuk Mei tercatat tumbuh 0,1 persen MtM sesuai dengan ekspektasi pasar.
Sentimen lainnya berasal dari kesepakatan AS dengan China yang secara resmi menandatangani perjanjian dagang. Hal ini menandakan secara efektif perang dagang berakhir.
Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick mengatakan kesepakatan tambahan akan segera terjadi menjelang batas waktu 9 Juli.
Mengenai perjanjian perdagangan AS-Inggris telah berlaku sejak Senin (30/6) atau hari ini, yang menyepakati pemangkasan tarif mobil hingga 10 persen dan menghapus sepenuhnya bea masuk suku cadang pesawat.
“Namun, batas waktu 9 Juli sudah dekat untuk kemungkinan penerapan kembali bea masuk pada mitra dagang lainnya, dan untuk tarif baja dan aluminium global,” ujar Ibrahim.
Di Asia, aktivitas pabrik China mengalami kontraksi selama tiga bulan berturut-turut pada bulan Juni, karena permintaan domestik lemah dan ekspor yang goyah membebani produsen di tengah ketidakpastian perdagangan AS.
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Senin di Jakarta melemah sebesar 44 poin atau 0,27 persen menjadi Rp16.238 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.195 per dolar AS.
Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini menguat ke level Rp16.231 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.233 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah pada Senin pagi melemah jadi Rp16.197 per dolar AS
Baca juga: Rupiah pada Jumat pagi menguat jadi Rp16.207 per dolar AS
Baca juga: Rupiah menguat seiring rencana Trump ganti “chairman” The Fed
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Recent Comments