Rupiah menguat seiring harapan perdamaian di Timur Tengah
Rupiah berpotensi menguat oleh harapan perdamaian di Timteng setelah Trump (Presiden Amerika Serikat) mengatakan bahwa Iran dan Israel sepakat untuk gencatan senjata
Jakarta (ANTARA) – Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong menganggap penguatan nilai tukar (kurs) rupiah seiring harapan perdamaian di Timur Tengah (Timteng).
“Rupiah berpotensi menguat oleh harapan perdamaian di Timteng setelah Trump (Presiden Amerika Serikat) mengatakan bahwa Iran dan Israel sepakat untuk gencatan senjata,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Di dalam platform Truth Social, Trump mengklaim bahwa Iran dan Israel telah menyepakati gencatan senjata secara menyeluruh untuk mengakhiri “perang 12 hari” antara kedua negara itu.
“Selamat untuk semuanya! Telah disepakati secara penuh oleh dan antara Israel dan Iran bahwa akan dilakukan gencatan senjata penuh (kira-kira dalam 6 jam dari sekarang, ketika Israel dan Iran telah meredakan dan menyelesaikan misi akhir yang masih berjalan!), untuk 12 jam, di mana perang akan dianggap berakhir,” tulis Presiden AS.
Ia menyatakan bahwa Iran akan terlebih dahulu mematuhi gencatan senjata, Israel akan menyusul 12 jam kemudian, dan dalam 24 jam, “berakhirnya secara resmi perang 12 hari akan disambut dunia”.
Namun, di platform X, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan bahwa tidak ada kesepakatan mengenai gencatan senjata antara Iran dengan Israel.
Jika rezim Israel menghentikan agresi ilegal terhadap rakyat Iran paling lambat pukul 4 pagi waktu Tehran, kata Araghchi, pihaknya tak berniat melanjutkan tanggapan. Di sisi lain, juga ditekankan bahwa keputusan akhir tentang penghentian operasi militer akan dibuat kemudian.
“Untuk gencatan senjata, belum dikonfirmasi dan telah dibantah Iran, jadi sentimen bisa berubah setiap saat dan rupiah berpotensi volatile,” ungkap Lukman.
Baru-baru ini, Iran juga meluncurkan serangkaian rudal ke Pangkalan Militer Amerika Serikat Al Udeid di Qatar.
Jumlah rudal yang ditembakkan dalam serangan adalah sama dengan “jumlah bom yang digunakan AS saat menyerang fasilitas nuklir kita” menurut Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.
Korps Garda Revolusi Islam Iran (IGRC), yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, menyebutnya sebagai pesan langsung kepada Washington dan sekutunya.
Sentimen lain terhadap kurs rupiah berasal dari pernyataan dovish pejabat Federal Reserve (The Fed) Michelle Bowman yang mengatakan AS harus mempertimbangkan penurunan suku bunga.
“Menurut dia, inflasi AS sudah pada jalur dan tidak jauh dari target,” kata Lukman.
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Selasa pagi di Jakarta menguat sebesar 111 poin atau 0,67 persen menjadi Rp16.381 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.492 per dolar AS.
Baca juga: BI: Modal asing keluar bersih Rp2,04 triliun pada 16-19 Juni 2025
Baca juga: Konflik Iran-Israel, Ekonom: RI perlu amankan pasokan minyak dan gas
Baca juga: BI pastikan uang Rupiah edisi 80 tahun kemerdekaan RI adalah hoaks
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Recent Comments