Temuan Alat Kontrasepsi di Taman Jakarta, Ketua DPRD: Perlu Ada Penjagaan 24 Jam
TEMPO.CO, Jakarta – Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Jakarta menyoroti perlunya pengawasan taman-taman di ibu kota. Sebab, belum lama ini terdapat temuan alat kontrasepsi di ruang terbuka hijau (RTH) yang berada Jakarta.
Ketua DPRD Jakarta Khoirudin mengungkapkan dia mendapat informasi mengenai temuan kondom bekas di taman-taman. “Beberapa taman ada alat kontrasepsi bertebaran. Ini fakta,” kata Khoirudin dalam keterangan tertulis pada Ahad, 29 Juni 2025.
Khoirudin menyebut temuan itu merupakan peringatan bagi Pemerintah Provinsi Jakarta untuk meningkatkan pengawasan. “Ini pertanda tidak ada pengawasan. Ini kan tanggung jawab pemerintah,” ucap Khoirudin.
Maka dari itu, ia mengimbau perlu ada petugas penjaga keamanan di taman-taman Jakarta. Khususnya, kata dia, di setiap taman yang beroperasi 24 jam. Saat ini, Pemerintah Provinsi Jakarta telah membuka lima taman 24 jam, yaitu Taman Ayodya, Taman Langsat, Taman Menteng, Taman Literasi Martha Tiahahu, dan Taman Lapangan Banteng.
Khoirudin meminta pemerintah meningkatkan keamanan di lokasi-lokasi tersebut. Menurut dia, kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) yang ada saat ini belum cukup sebagai upaya pengamanan di taman-taman Jakarta.
Dia mengatakan orang yang berbuat tindak kriminal atau asusila masih bisa menghindari CCTV. “Maka harus ada penjagaan 24 jam,” ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.
Khoirudin menyebut tak ingin kejadian seperti penemuan alat kontrasepsi di RTH Tubagus Angke, Jakarta Barat beberapa waktu lalu terulang. Apalagi, kata dia, sempat beredar video beberapa taman 24 jam yang digunakan para muda-mudi bermesraan di malam hari.
Sebelumnya, RTH di Jalan Tubagus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat kembali dijadikan lokasi praktik prostitusi. Lokasi itu sempat mendapat sorotan pada pertengahan tahun lalu karena banyak kondom atau alat kontrasepsi yang berserakan di sepanjang RTH tersebut. Pada Maret 2025, Satpol PP Jakarta Barat melakukan razia di lokasi itu dan menemukan sejumlah pekerja seks komersial (PSK) tengah menunggu pelanggan. Satpol PP kemudian membawa sejumlah PSK ke Dinas Sosial.
Setelah kejadian itu, Pemerintah Kota Jakarta Barat menyatakan akan mengevaluasi merebaknya prostitusi liar di taman tersebut. Satpol PP mengusulkan kepada Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat agar penerangan di sepanjang RTH tersebut diperbaiki dan ditambahkan pelindung. “Matinya lampu penerangan (di RTH Tubagus Angke) itu sengaja dipecahkan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin menggunakan tempat itu dengan hal yang negatif (prostitusi liar),” kata Kepala Satpol PP Jakarta Barat Agus Irwanto ketika itu seperti dikutip Antara.
Recent Comments